Penajam- Anggota Komisi III DPRD PPU, Sakka, menyampaikan keprihatinannya atas fenomena ini dan mendorong upaya pencegahan melalui edukasi serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai solusi jangka panjang.
Ancaman Narkoba di Daerah Pelosok Krisis yang Membayangi Generasi Muda
Sakka mengungkapkan bahwa masih ditemukan anak-anak muda di wilayah terpencil yang tergantung pada narkoba. Kondisi ini tidak hanya merusak kesehatan dan masa depan mereka, tetapi juga mengancam stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat.
“Kadang masih ada di daerah pelosok, anak-anak muda yang masih tergantung dengan narkoba. Ini tentu sangat memprihatinkan,” ujar Sakka saat ditemui di Kantor DPRD PPU.
Menurutnya, peredaran narkoba di daerah pelosok sering kali terjadi karena minimnya pengawasan dan kurangnya kesadaran akan bahaya zat adiktif tersebut. Selain itu, keterbatasan akses pendidikan dan lapangan kerja turut mendorong generasi muda terjebak dalam penyalahgunaan narkoba sebagai pelarian dari masalah ekonomi dan sosial.
Penegakan Hukum Tidak Cukup, Perlu Pendekatan Edukatif dan Pemberdayaan
Sakka menegaskan bahwa upaya pemberantasan narkoba tidak bisa hanya mengandalkan tindakan represif melalui penegakan hukum. Meskipun operasi penindakan oleh aparat keamanan penting, pendekatan preventif melalui edukasi dan pemberdayaan dinilai lebih efektif dalam jangka panjang.
“Harapan kita, anak-anak itu harus menyadari bahaya dari mengonsumsi narkoba. Saya setuju jika ada edukasi atau pelatihan-pelatihan peningkatan SDM untuk memberikan mereka kesibukan yang positif,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa program pelatihan keterampilan dan pengembangan SDM dapat menjadi alternatif bagi pemuda untuk mengisi waktu dengan kegiatan produktif. Dengan demikian, mereka tidak hanya terhindar dari narkoba, tetapi juga memiliki peluang untuk meningkatkan taraf hidup.
Lebih dari sekadar memerangi narkoba, Sakka melihat bahwa peningkatan kapasitas pemuda juga berkontribusi pada pengurangan angka pengangguran. Pemuda yang terampil dan berdaya saing akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan atau bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri.
Baca Juga: Gaktibdin Polres PPU Tiga Anggota Ditegur, Komitmen Disiplin Ditegakkan
Ia mencontohkan program pelatihan kewirausahaan, kursus keterampilan teknis, dan pembinaan olahraga atau seni sebagai kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian pemuda dari narkoba. Selain itu, kolaborasi dengan dunia usaha dan industri juga diperlukan untuk menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sakka mengimbau seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di PPU untuk lebih responsif dalam merancang program pembinaan generasi muda. Menurutnya, investasi dalam pendidikan dan pelatihan adalah langkah strategis untuk membangun masa depan daerah.
“Kita mendorong agar OPD terkait bisa lebih responsif dan aktif mengembangkan program pembinaan bagi generasi muda. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan daerah kita,” pungkasnya.
Komitmen Bersama untuk Generasi Muda yang Lebih Baik
Ancaman narkoba di PPU bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Dengan sinergi antara penegakan hukum, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi, diharapkan angka penyalahgunaan narkoba dapat ditekan.
Generasi muda adalah tulang punggung pembangunan daerah. Jika mereka terjebak dalam jerat narkoba, maka masa depan PPU akan suram. Sebaliknya, jika mereka diberi kesempatan untuk berkembang melalui pendidikan dan pelatihan, maka PPU akan memiliki SDM unggul yang siap membawa kemajuan.
