Penajam- Pantai Tanjung Jumlai di Kelurahan Saloloang, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, kini tampak lebih bersih setelah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat bersama masyarakat melakukan aksi bersih-bersih pantai pada Sabtu (15/6). Sebanyak 568 kilogram sampah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan ini, menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar membersihkan pantai, tetapi juga menjadi media edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan benar. Kepala DLH Kabupaten Penajam Paser Utara, Safwana, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kolektif akan tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Kami mengajak warga sekitar untuk bersama-sama membersihkan pantai agar timbul kesadaran bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
1. Mencegah Pencemaran Lingkungan dan Ekosistem Laut
Pantai Tanjung Jumlai merupakan salah satu destinasi wisata di PPU yang berpotensi terdampak pencemaran sampah plastik. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah dapat:
-
Mencemari air laut dan merusak biota laut
-
Mengancam kesehatan pengunjung pantai
-
Mengurangi daya tarik wisata, yang berdampak pada perekonomian lokal
Dengan aksi bersih-bersih ini, DLH dan masyarakat berupaya meminimalisir dampak negatif tersebut.
2. Membangun Kesadaran Masyarakat tentang Pengelolaan Sampah
Safwana mengapresiasi partisipasi warga yang telah menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. “Kebersihan pantai bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Kami berharap kegiatan ini bisa memicu gerakan serupa di tempat lain,” tambahnya.
3. Mendorong Ekonomi Sirkular melalui Pemilahan Sampah

Setelah dikumpulkan, sampah dipilah menjadi tiga kategori:
-
Sampah Organik (179 kg): Dapat diolah menjadi kompos
-
Sampah Anorganik (65 kg): Didaur ulang melalui program TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle)
-
Residu (324 kg): Dibawa ke TPA Buluminung
Pemilahan sampah ini menunjukkan bahwa tidak semua sampah harus berakhir di TPA. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah bisa memiliki nilai ekonomi, seperti:
Sampah plastik didaur ulang menjadi produk baru
Sampah organik diubah menjadi pupuk kompos
Sampah kertas & kardus dapat didaur ulang menjadi kerajinan
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Lingkungan
1. Lingkungan yang Lebih Sehat
Lingkungan bersih mengurangi risiko penyebaran penyakit seperti diare, DBD, dan infeksi kulit yang sering muncul di daerah kumuh atau penuh sampah.
2. Meningkatkan Pariwisata Lokal
Pantai yang bersih akan menarik lebih banyak wisatawan, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dari sektor pariwisata.
3. Memperkuat Gotong Royong Masyarakat
Kegiatan ini mempererat hubungan antara pemerintah dan warga, menciptakan kolaborasi yang berkelanjutan dalam menjaga lingkungan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski kegiatan ini sukses, masih ada tantangan yang harus diatasi:
-
Kesadaran masyarakat yang belum merata
-
Kurangnya fasilitas pengelolaan sampah di daerah terpencil
-
Perilaku buang sampah sembarangan yang masih terjadi
Untuk itu, DLH PPU berencana:
Mengadakan sosialisasi rutin tentang pengelolaan sampah
Memperbanyak tempat sampah terpilah di lokasi wisata
Mendorong komunitas dan sekolah untuk terlibat dalam gerakan bersih-bersih