Presiden Prabowo Panggil Menteri Bahas Transisi Energi dan Kelangkaan BBM di SPBU Swasta
Info Penajam- Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, untuk membahas sejumlah isu penting terkait transisi energi nasional dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di beberapa SPBU swasta. Rapat ini dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara dari berbagai bidang strategis.
Hadir dalam rapat tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.
Baca Juga : PPU Canangkan Gaya Hidup Bersih dan Sehat Menuju Target Pengurangan Sampah
Turut hadir pula Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menkop UKM Ferry Juliantono, dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.
Airlangga Hartarto yang ditemui usai rapat mengatakan, Presiden Prabowo memanggil para menteri untuk menggelar pembahasan terbatas mengenai isu energi, termasuk langkah-langkah konkret mengatasi kelangkaan BBM di SPBU swasta. “Dipanggil beliau, yang satu nanti akan ada ratas mengenai energi,” kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta.
Transisi Energi dan Kelangkaan BBM Jadi Fokus Bahasan
Kepala Bappisus Aris Marsudiyanto menyampaikan, rapat ini tidak hanya membicarakan agenda besar transisi energi terbarukan, tetapi juga menangani kelangkaan BBM yang mulai dirasakan masyarakat. “Pasti nanti akan dibahas semua, disampaikan oleh menteri terkait apa saja, kita cari solusinya yang terbaik,” ujarnya.
Isu kelangkaan BBM di SPBU swasta memang belakangan menjadi perhatian publik. Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar milik swasta dilaporkan mengalami pasokan terbatas yang berimbas pada antrean panjang.
Arahan Menteri ESDM: Kolaborasi dengan Pertamina
Menanggapi kondisi ini, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya kolaborasi antara SPBU swasta dengan Pertamina untuk menjaga ketersediaan bahan bakar dan mencegah kelangkaan di masyarakat.
“Kenapa? Karena ini terkait dengan hajat hidup orang banyak. Cabang-cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu tetap harus dikontrol oleh negara, supaya semuanya baik,” kata Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9).
Pemerintah, kata Bahlil, telah menambah kuota impor BBM sebesar 10 persen pada tahun 2025 bagi SPBU swasta guna mencegah terjadinya kelangkaan. Langkah ini diambil agar pasokan bahan bakar tetap stabil, terlebih saat kebutuhan masyarakat meningkat.
Pemerintah Bentuk Tim Khusus Awasi Distribusi BBM
Selain itu, Bahlil juga mengungkapkan telah memimpin rapat bersama Pertamina dan menugaskan tim khusus untuk mengawasi perkembangan distribusi BBM di seluruh wilayah. Pengawasan ini bertujuan memastikan tidak ada penyimpangan distribusi dan stok BBM bisa segera ditangani jika ada indikasi kelangkaan.
Langkah-langkah tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga ketersediaan energi sebagai sektor vital yang mempengaruhi aktivitas ekonomi nasional. Dengan koordinasi yang lebih solid antara pemerintah, Pertamina, dan SPBU swasta, diharapkan masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan bahan bakar, serta transisi energi nasional bisa berjalan beriringan dengan terjaminnya pasokan BBM.
