Penajam- Tahun Ini Pelajar PPU Akan Nikmati Kartu Penajam Cerdas Langkah Nyata Pemerataan Pendidikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam memajukan sektor pendidikan melalui program unggulan Kartu Penajam Cerdas. Program ini dirancang untuk memberikan bantuan perlengkapan sekolah bagi siswa baru dan ditargetkan mulai terealisasi pada Agustus 2025.
Dengan anggaran mencapai Rp15 miliar, program ini diharapkan dapat meringankan beban orang tua sekaligus memastikan semua siswa memiliki perlengkapan sekolah yang memadai sejak hari pertama masuk sekolah.
Dasar Hukum Sudah Dipersiapkan, Peluncuran Agustus 2025
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkerru, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah menyelesaikan penyusunan draf Peraturan Bupati (Perbup) sebagai landasan hukum pelaksanaan program tersebut.
“Draf Perbup-nya sudah saya tanda tangani tadi pagi. Sekarang kemungkinan sudah masuk ke Bagian Hukum untuk proses lebih lanjut. Mudah-mudahan bisa segera selesai dan diluncurkan,” ujarnya pada Selasa (24/6).
Meski tahun ajaran baru 2025/2026 dimulai pada Juli, Andi meminta masyarakat memahami bahwa program ini masih dalam tahap finalisasi administrasi. Peluncuran resminya direncanakan pada Agustus 2025, sesuai dengan timeline yang telah disusun oleh Disdikpora PPU.
Baca Juga: Bupati PPU Serahkan Raperda Pertanggung jawaban APBD 2024, Raih Opini WTP dari BPK
“Kami ingin program ini memiliki dasar hukum yang kuat. Itu juga sesuai arahan dari Pak Bupati. Karena sudah dianggarkan cukup besar, sekitar Rp15 miliar, kami harus memastikan semua proses berjalan sesuai ketentuan,” jelasnya.
3.000 Siswa SD dan SMP Akan Merasakan Manfaatnya
Kartu Penajam Cerdas akan diberikan kepada siswa kelas 1 SD dan kelas 7 SMP di seluruh PPU. Diperkirakan, sekitar 3.000 siswa akan menjadi penerima manfaat program ini.
Yang menarik, bantuan ini tidak diberikan dalam bentuk uang tunai atau barang langsung, melainkan melalui kartu khusus yang bekerja seperti ATM. Kartu ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab PPU dengan Bankaltimtara.
“Dana bantuan itu dikunci penggunaannya, artinya hanya bisa dibelanjakan untuk keperluan sekolah seperti seragam, sepatu, tas, dan alat tulis. Tidak bisa digunakan untuk membeli barang di luar kategori tersebut. Sistemnya nanti pakai gesek seperti ATM,” terang Andi.
Selain itu, Disdikpora juga sedang mempertimbangkan opsi lain, yakni pencairan berbasis nota pembelian terlebih dahulu. Dalam skema ini, orang tua bisa membeli perlengkapan sekolah lebih dulu, kemudian dana diganti setelah menunjukkan bukti pembelian.
Salah satu poin penting dalam program Kartu Penajam Cerdas adalah asas kesetaraan. Berbeda dengan bantuan sosial yang biasanya hanya diberikan kepada keluarga kurang mampu, program ini tidak memandang status ekonomi.
“Ini adalah bentuk pemerataan. Kita tidak lagi memilah siapa yang mampu dan siapa yang tidak. Semua anak berhak mendapatkan fasilitas yang sama agar bisa memulai pendidikan dengan baik,” tegas Andi.
Dengan pendekatan ini, Pemkab PPU berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif sekaligus mengurangi kesenjangan di kalangan pelajar.
