Pemkab Penajam Paser Utara Siapkan Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis Rp11 Miliar, Dukung Langsung Program Nasional
Info Penajam– Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah bersiap melaksanakan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara mandiri menggunakan anggaran daerah. Langkah ini menjadi wujud nyata dukungan Pemkab terhadap program prioritas nasional yang diinisiasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) PPU, Andi Singkerru, mengungkapkan bahwa pelaksanaan MBG mandiri akan menyasar peserta didik jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP baik negeri maupun swasta di seluruh wilayah kabupaten.
“Program MBG mandiri ini adalah bentuk dukungan dan kesiapan Pemkab PPU terhadap program gizi nasional. Kami ingin memastikan anak-anak sekolah di daerah kami juga mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk tumbuh sehat dan cerdas,” ujar Andi di Penajam, Selasa (7/10/2025).
Anggaran Rp11 Miliar Lebih, Fokus pada Gizi Anak Sekolah
Untuk tahap uji coba, Pemkab PPU telah menyiapkan anggaran sekitar Rp11 miliar lebih yang bersumber dari APBD Kabupaten Penajam Paser Utara.
Rinciannya, sekitar Rp7 miliar dialokasikan untuk siswa SD negeri dan swasta, Rp2 miliar untuk siswa SMP, dan Rp1,9 miliar bagi anak-anak PAUD serta TK.
“Anggaran ini kami sesuaikan dengan jumlah peserta didik yang belum menerima program MBG dari BGN. Karena sebagian sudah terakomodasi oleh program nasional, maka MBG mandiri ini akan menutupi kekurangannya,” jelas Andi.
Program ini juga dirancang selama dua bulan masa uji coba, yaitu November dan Desember 2025, dengan hari efektif sebanyak 28 hari. Setiap porsi makanan akan disiapkan dengan biaya Rp12.000 per anak per hari, berisi menu bergizi seimbang — mencakup karbohidrat, protein hewani, nabati, serta sayuran dan buah.

Baca Juga : DLH PPU Tambah Armada Dump Truk Baru Lewat APBD Perubahan 2025
Uji Coba Dimulai di Kecamatan Penajam dan Sepaku
Tahap awal program MBG mandiri akan menyasar puluhan sekolah di Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku, dua wilayah yang telah memiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) aktif.
Untuk saat ini, tercatat ada 157 unit PAUD/TK, 108 SD, dan 36 SMP di wilayah Penajam Paser Utara. Sebagian sekolah telah mendapatkan bantuan MBG dari BGN, sementara sisanya akan difasilitasi oleh anggaran mandiri pemerintah kabupaten.
“Kami ingin memastikan tidak ada satu pun anak sekolah yang tertinggal dalam mendapatkan akses makan bergizi. Karena anak yang sehat adalah investasi masa depan daerah,” tambah Andi.
Dampak Positif: Anak Sehat, Prestasi Meningkat
Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung terhadap kesehatan dan prestasi siswa. Dengan asupan gizi yang cukup, anak-anak dapat lebih fokus belajar, jarang sakit, dan memiliki energi untuk beraktivitas di sekolah.
Pihak sekolah juga menyambut baik rencana ini. Kepala SDN 015 Penajam, misalnya, menyebut program MBG sangat membantu anak-anak dari keluarga prasejahtera.
“Selama ini banyak siswa datang ke sekolah tanpa sarapan. Kalau ada makan bergizi di sekolah, mereka jadi lebih semangat dan konsentrasi meningkat,” ujarnya.
Sinergi Pemerintah Daerah dan Pusat
Pemkab PPU juga memastikan bahwa program MBG mandiri akan berjalan selaras dengan kebijakan nasional yang dicanangkan Presiden dan dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional.
“Ini bukan sekadar proyek makan gratis, tapi program strategis untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia sejak usia dini,” tegas Andi.
Ia juga menambahkan bahwa hasil dari masa uji coba ini akan dievaluasi secara menyeluruh — mulai dari pengelolaan anggaran, kualitas menu, hingga efektivitas pelaksanaan di sekolah. Hasil evaluasi tersebut akan menjadi dasar apakah program MBG mandiri akan diperluas ke seluruh sekolah pada tahun 2026.
Wujud Kepedulian Pemerintah Daerah
Langkah Pemkab Penajam Paser Utara ini sekaligus menjadi bukti bahwa daerah bisa bergerak cepat mendukung agenda nasional. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan tidak ada anak di PPU yang kekurangan gizi atau belajar dalam kondisi lapar.
“Kami ingin anak-anak PPU tumbuh sehat, pintar, dan bahagia. Makan Bergizi Gratis bukan sekadar program, tapi investasi masa depan generasi emas bangsa,” tutup Andi Singkerru penuh optimisme.















