Penajam- Gaktibdin Bukan sekadar rutinitas, melainkan bukti nyata bahwa Polri terus berbenah, tidak hanya di mata masyarakat, tetapi juga dalam barisannya sendiri. Menjaga wibawa institusi Polri tidak hanya dilakukan melalui pelayanan prima kepada masyarakat, tetapi juga dimulai dari dalam tubuh organisasi. Komitmen inilah yang mendasari Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Penajam Paser Utara (PPU) dalam melaksanakan kegiatan Penegakan Ketertiban dan Disiplin (Gaktibdin) di lingkungan Polsek Penajam pada Senin (30/6) siang.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kasi Propam Polres PPU, AKP Nuryatman, bersama Kapolsek Penajam, AKP Ridwan Harahap, ini bertujuan untuk menegakkan disiplin anggota, mencakup berbagai aspek mulai dari penampilan pribadi (sikap tampang), kelengkapan administrasi, hingga penggunaan gawai pribadi yang berpotensi disalahgunakan untuk mengakses situs-situs terlarang.
Pemeriksaan Ketat, Tiga Anggota Ditegur
Dalam pelaksanaannya, 15 personel Polsek Penajam diperiksa secara bergiliran. Hasilnya, tiga personel tercatat melanggar aturan terkait kerapian rambut. Ketiganya langsung ditegur dan diberikan sanksi ringan berupa push-up di tempat sebagai bentuk pembinaan internal.
Kapolres PPU, AKBP Andreas Alek Danantara, melalui Kasi Propam AKP Nuryatman, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembenahan terus-menerus terhadap sikap dan perilaku anggota.
“Tugas kepolisian menuntut bukan hanya kompetensi, tapi juga keteladanan. Disiplin dimulai dari hal kecil. Penampilan, ketertiban administrasi, dan kepatuhan terhadap aturan digital adalah cerminan karakter anggota,” tegas AKP Nuryatman.
Pemeriksaan Gawai dan Senjata Api, Nihil Pelanggaran
Selain penampilan fisik, gawai pribadi para personel juga tidak luput dari pemeriksaan. Namun, hasilnya nihil pelanggaran—tidak ada satupun personel yang terindikasi mengakses situs judi online (judol) atau konten pornografi.
Baca Juga: BKPSDM Tampung Aspirasi PPPK Paruh Waktu, Menanti Kepastian Status
Pemeriksaan juga mencakup senjata api dinas, dan seluruhnya dinyatakan dalam kondisi aman, sesuai prosedur, serta lengkap secara administrasi. Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan dalam pengelolaan alat utama sistem senjata (Alutsista) tetap terjaga dengan baik.
Landasan Hukum yang Kuat
Kegiatan Gaktibdin ini dilaksanakan berdasarkan sejumlah ketentuan hukum dan instruksi pimpinan, antara lain:
-
Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri.
-
Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Pelanggaran Disiplin.
-
Telegram Kapolri Nomor: ST/2533/X/YAN.1.2./2022.
-
Telegram Rahasia Kapolda Kaltim Nomor: STR/496/XII/.12.10./2024.
Propam Garda Terdepan Pengawal Disiplin
Sebagai garda pengawas internal, Propam memainkan peran penting dalam menjaga marwah institusi Polri. Kegiatan ini berjalan aman dan tertib, serta disambut dengan sikap kooperatif dari seluruh personel yang diperiksa.
“Kedisiplinan adalah fondasi utama dalam membangun profesionalisme. Dengan tegaknya disiplin, kepercayaan masyarakat kepada Polri akan semakin kuat,” pungkas AKP Nuryatman.
Polres PPU melalui kegiatan Gaktibdin kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kedisiplinan dan integritas anggota. Meski hanya tiga personel yang ditegur, langkah ini menunjukkan bahwa tidak ada toleransi terhadap pelanggaran, sekecil apapun.
